Friday, June 5, 2009

(10) Ten things I miss the most from SOLO city


Suatu ketika, seorang kawan lama bertanya ke saya “eh, enakan mana hidup di Jakarta apa di Solo?”. Lalu jawab saya “Enak semua!”.
I love these two cities, indeed! Saya memang cukup lama tinggal di kota Solo, kurang lebih 5 tahun dihabiskan di kota kelahiran leluhur saya ini.

Well, speaking about the town, I had my own idea about the state of being comfort in a city. Apa yang bikin saya merasa nyaman jelas bisa bikin saya merasa kangen.
So, I think I should tell you about my state of mind upon one of my favorite cities in Indonesia, namely Solo. Namun yang saya ungkap di sini dilihat dari kacamata pribadi atas nama cita rasa, dan kerinduan masa lalu.

(10) Ten things I miss the most from SOLO city:

1.The FOOD
Nggak tahu kenapa, ketika inget Solo, hal pertama yang terlintas di kepala saya adalah “semar mendem, sego kucing, nasi liwet, tempe gembus, jenang, selat, baso kalirangan, sate buntel, tengkleng, dawet, timlo, HIK, dkk…” hehehe. Bukannya karena doyan banget ma makanan, tapi simply just because the food in this town were totally great! Bahkan Pak Bondan Winarno, sang idola wisata kuliner Indonesia mengakuinya. Di kota ini apa aja yang enak ada, terutama makanan khas tradisionalnya. P.S: Great here refers to “enak dan murah meriah euy, yakin” 
Saya jadi ingat, dulu sewaktu saya baru saja sah menjadi mahasiswi dan kuliah di Fakultas Sastra di UNS, saya “seneng dan sering” banget “maen” ke dua kantin sastra (FYI, sastra punya 2 kantin, yang di bawah ataupun yang di atas). Saking seringnya ngendon di sana, sampai-sampai saya jadi lumayan dikenali di 2 tempat tersebut. Hal ini kemudian terus berlangsung selama saya berlabel mahasiswi UNS, hehehe.

2.The CROWD
Masyarakat Solo tuh mostly ramah-ramah, tapi bukan rajin menjamah lho, ramah aka friendly beneran. Orang-orang Solo masih pada murah senyum, baek-baek, dan sopan sekian. Terutama para tukang becak (khususnya kalau kita naik becak mereka tanpa pake menawar ongkos, hehehe).

3.The AIR
Meskipun akhir-akhir ini, udara siang begitu panas, dan udara malam lumayan dingin walau kadang-kadang juga bikin gerah, hawanya masih lumayan enak lah. Bau udaranya Solo banget deh! ^^

4.The SPOTS
You name it, dari mulai yang tradisional ampe modern, semua ada di sini. Dari Kraton (Kratonnya ajah ada dua, Kasunanan ma Mangkunegaran), Kalitan, Pasar Klewer, Pasar Gede, Sriwedari, TBS, sampe City Walk, Mushro, Hailai, serta beraneka ragam mall seperti Solo Grand Mall (SGM), PGS, BTC atau Solo Square bertebaran di berbagai pojokan kota. Di kota yang tidak terlalu besar ini ada lumayan banyak tempat2 hangout gaul yang cukup seru. Been there!

5.The STREET
Nggak pernah macet (kecuali disaat ada perayaan, karnaval budaya atau event-event tertentu semacam demonstrasi atau kirab massal). Merupakan arena yang menyenangkan bagi para pengendara kendaraan beroda 2 atau beroda 4, dan juga beroda 3 (Becak-red). Free traffic jams; guarantee, almost in every time, every corner of street. Indahnya dunia…
FYI judul Bis angkutan kota yang beredar di jalan Solo lumayan “bernama”, tapi alur treknya kurang bervariasi, mungkin karena jalur jalannya yah cuman itu-itu ajah, jadi gampang diinget! Tapi jangan harap bisa menemukan bis yang masih “bernyawa” setelah magrib, karena sebagian besar sudah masuk kandang jam 6 sore.
Walaupun rada sempit dan sering jadi multifungsi, tapi jalan-jalan di Solo Raya jauh lebih ramah daripada jalan-jalan di Jakarta. Sayangnya kurang pedestrian friendly, typical Indonesia banget deh!

6.The MEMORIES
Lot of stories, lot of memories, esp. for me =P… in almost every corner in this cozy city. Yup, beragam kenangan dan cerita saya bersama para sahabat, rekan sejawat serta keluarga yang telah terukir di kota ini sangat banyak dan beraneka rasa serta rupa…(Hiks, jadi kangen)

7.The BOLO-BOLO
Teman, sahabat, sisters and brothers of mine, lot of them that I miss a lot. Big hug and kiss, kiss for them; my bolo-bolo in Solo, hohoho. I miss u all guys!

8.Bunch of Relatives
Yeah, para anggota keluarga sedarah. Secara, kedua orangtua saya merupakan native solo (aka. keduanya merupakan asli 100% Solonese). Jadi, intinya yah banyak banget sodara saya yang ada dan berasal dari kota ini, dan pastinya selalu bikin saya kangen deh.

9.My Granny
Eyang putri. Saat ini, dari garis keturunan, saya hanya memiliki Mbah putri seorang. Beliau sangat Jawa sekali, dengan balutan pakaian tradisional dan kemampuan berbahasa Indonesia yang sungguh seadanya, namun penuh dengan wejangan filosofis. Eyang putri saya ini seorang yang lucu dan kocak. Saya ingat sewaktu dulu saya masih tinggal bersama, beliau seringkali membuat kemampuan-berbahasa-Jawa-saya-yang-lumayan-kaku-rada-wagu
ini jadi terpakai dan sedikit terasah.
Oh, I miss her very much!! ><

10.My CRIB
Definitely, thing I miss the most if we’re talking about Solo is my room. Atau, sekarang lebih tepatnya disebut my-ex-room. Sebuah kamar kecil di lantai atas… yang sodara-sodara saya seringkali menyebutnya sebagai “omah-mu-kui-loh” (mereka sudah menganggap ruangan atas searea sebagai “rumah pribadi saya”, secara yang menguasainya saat itu hanya saya, hehehe). Kamar atas saya, Loteng, balkon tempat saya memandang langit, bintang (dan jemuran para tetangga, serta pohon rambutan Pak ketua RW, ops! :P)

Only ten things, but absolutely I miss them very so much!

Sebenernya banyak banget hal yang bikin saya jatuh hati dan jadi cinta mati dengan kota Surakarta atau yang lebih beken dengan nama Solo ini, tapi karena sangking banyaknya bisa-bisa malah jadi bikin saya kangen dan sedih lagi. Secara saya sudah hidup mengembara di kota ini selama setengah dasawarsa. So,daripada jadi sedih, mending udah dirangkum ajah lah jadi 10 biji diatas. Yang enak2, yang bikin kangen, tentu akan memancing saya balik lagi, someday, next time.

Solo BERSERI.
Kota Solo Kota Berbudaya,
Kota Solo penuh memori dan sejarah untukku, it’s a wonderful city of mine!

No comments:

Post a Comment